Jumat, 22 Februari 2019

Peneliti: Polusi Udara Mengakibatkan Otak Kolot (Kecerdasan Menurun)

Sudah umum diketahui bahwa polusi udara berdampak jelek untuk kesehatan tubuh.

Bahkan paparan radikal bebas tanggapan polusi udara bisa menjadikan resiko penyakit berbahaya ibarat kanker, penyakit jantung dan paru-paru.

Selain itu, polusi udara juga menjadikan dampak jelek pada keshatan dan fungsi otak.

 Sudah umum diketahui bahwa polusi udara berdampak jelek untuk kesehatan badan Peneliti: Polusi Udara Menyebabkan Otak Bodoh (Kecerdasan Menurun)
Photo: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Air_pollution.jpg

Penelitian menemukan bahwa terkena paparan polusi udara terbukti menjadikan penurunan fungsi kognitif, serta penurunan kemampuan mulut dan matematika (yang diketahui dari tes-tes yang dilakukan peneliti).

Pada sebuah survei besar di China, diketahui ada sekitar 32 ribu orang di atas usia 10 tahun mengalami penurunan skor dari tes mulut dan matematika. Ilmuwan menyebutkan bahwa penurunan ini tanggapan kualitas udara yang buruk.

Polusi udara juga sering dikaitkan dengan resiko penyakit jantung dan paru-paru, itu merupakan jenis penyakit sangat berbahaya.

Peneliti di American Association for the Advancement of Sciences (AAAS) menjelaskan ihwal dampak jelek polusi udara pada perkembangan otak.

Bahkan penelitian lab menerangkan polusi udara sanggup menjadikan resiko kelainan otak (diantaranya autis dan schizophrenia).

Selain itu, peneliti memperkirakan kondisi polusi udara yang terus meningkat bekerjasama dengan peningkatan perkara penyakit sistem saraf pusat.

Hasil penelitian lab juga menerangkan bahwa polusi udara menjadikan ventriculomegaly (pembesaran ventrikel otak) yang terkait dengan beberapa jenis gangguan otak ibarat alzheimer dan kelainan bipolar.

Dari laman Reliefweb.int, UNICEF menyebutkan hampir 17 juta bayi di bawah usia satu tahun tinggal di wilayah dengan kondisi polusi udara yang sangat tinggi dan mengkhawatirkan (enam kali lebih tinggi dari batas internasional).

Dampak buruknya yaitu belum dewasa atau bayi yang menghirup udara beracun (polusi udara) beresiko mengalami gangguan perkembangan otak yang serius.

Menghirup polusi udara sanggup merusak jaringan otak dan merusak perkembangan kognitif, terutama pada belum dewasa yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Tingkatkan kesehatan belum dewasa secara keseluruhan, usahakan menempatkan anak yang sedang dalam masa pertumbuhan di kawasan dengan kualitas udara yang baik, dan khusus pada bayi berikan ASI langsung dan nutrisi yang baik.

Anda bisa mengajak belum dewasa berekreasi ke tempat-tempat yang hijau ibarat pegunungan, taman kota dan semacamnya.

Konsumsilah masakan yang kaya antioksidan untuk menagkal efek jelek dari polusi udara. Makanan kaya akan antioksidan yaitu jeruk, bayam, brokoli dan tomat.

Manfaat senyawa antioksidan juga menjaga kesehatan paru-paru dari kerusakan tanggapan polusi dan membantu meningkatkan glutation.

Glutation yaitu biro detoksifikasi yang berfungsi untuk membantu sel badan melawan zat karsinogen dan logam berat (seperti merkuri dan timbal).

Hindari sebisa mungkin lokasi yang tinggi polusi udaranya, alasannya ilmuwan telah menjelaskan bahwa semakin usang seseorang terpapar dengan udara kotor maka akan semakin menurunkan tingkat kecerdasan, menurunkan kemampuan berbahasa, dan menurunkan kemampuan kognitif secara umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar